Untuk menentukan
waktu yang diperlukan untuk mengembangkan sistem, seorang analis sistem sering
menggunakan suatu teknik kuantitatif yang disebut PERT (Program Evaluation and
Review Technique). PERT digunaka pertama kali untuk merancang dan mengawasi
pembuatan program peluru kendali Polaris yang melibatkan 250 kontraktor utama
dan lebih dari 9000 subkontraktor. Pekerjaan yang besar ini supaya dapat diselesaikan
tepatt waktu yang memerlukan koordinasi dan prosedur kerja yang baik meliputi :
-Kapan proyek
tersebut selesai
-Bagaimana
urutan pekerjaan untuk tiap bagian, kapan mulainya dan kapan selesai.
-Pekerjaan mana
sajakah yang merupakan waktu terlama untuk selesainya proyek tersebut (jalur
ini disebut jalur kritis)
-Pekerjaan mana
sajakah yang dapat ditunda dan berapa lamakah waktu maksimum penundaan
dijalankan
-Pekerjaan
manakah yang mendapat perhatian khusus.
Didalam teknik
penjadualan pert terdapat beberapa teknik yang dipakai yaitu:
a.Diagram Jaringan
Bila akan
menggunakan PERT, dua buah informasi diperlukan untuk masing-masing pekerjaan,
yaitu urutan dari kegiatan masing-masing pekerjaan dan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan masing-masing pekerjaan itu. Urutan pekerjaan dapat
digambarkan dalam bentuk diagram jaringan (network diagram) atau disebut juga
diagram panah (arrow diagram).
Di diagram
jaringan dapat digunakan symbol-simbol sebagai berikut :
-Panah (arrow)
yang digunakan untuk mewakili suatu kegiatan (activity)
-Simpul (node)
yang digunakan untuk mewakili suatu kejadian (event)
b.Jalur Kritis
Aplikasi dari
teknik PERT ini adalah untuk menghitung waktu penyelesaian dari suatu proyek.
Waktu penyelesaian ini dapat dihitung dari masing-masing jalur (path) dari
kegiatan-kegiatan disuatu jaringan. Suatu jalur (path)dapat didefinisikan
sebagai suatu urutan dari kegiatan yang berhubungan didalam proyek.
c.Algoritma Untuk Jalur Kritis
Jalur kritis ini
memang dapat ditentukan dengan cara menghitung waktu penyelesaian untuk
tiap-tiap jalur. Akan tetapi untuk proyek besar memerlukan ratusan bahkan
ribuan kegiatan, cara oenentuan ini kurang mengena. Penentuan jalur kritis untuk kegiatan yang banyak akan lebih mengena
bila digunakan cara algoritma sistematis. Algoritma ini menentukan jalur kritis
dilakukan dengan menghitung waktu mulai tercepat (earliest start time) (ES) dan latest
finish time (LF) ini kemudian dapat dituliskan di simpul kejadian yang
dapat dikembangkan.
Waktu tercepat (ES) menunjukkan kapan
suatu kegiatan tercepat dapat mulai dilakukan. Waktu selesai terlama (EF) menunjukkan kapan suatu
kegiatan paling lama dapat diselesaikan.
d.Slack
Slack atau Float menunjukkan waktu suatu
kegiatan yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi total waktu penyelesaian dari
seluruh proyek. Untuk menghitung besarnya slack masih diperlukan dua buah waktu
lainnya yang berhubungan dengan masing-masing kegiatan, yaitu waktu mulai
terlama (latest start time) dan waktu selesai tercepat (earliest finish time).
Waktu mulai
terlama (LS) adalah kapan paling lama suatu kegiatan dapat dimulai dan waktu
selesai tercepat (EF) menunjukkan kapan suatu kegiatan paling cepat dapat
diselesaikan. LS dapat dihitung dari LF dikurangi dengan waktu kegiatannya dan
EF dapat dihitung dari ES ditambah dengan waktu kegiatannya. Dengan demikian
setelah ES,EF,LS dan LF dihitung maka slack atau float untuk masing-masing
kegiatan dapat dihitung sebesar LS-ES
atau LF-EF.
e.Waktu Kegiatan Tidak Pasti
Secara
realistis, waktu dari masing-masing kegiatan proyek sebenarnya tidak dapat
ditentukan dengan pasti. Waktu masing-masing kegiatan mengandung unsure ketidak-pastian Untuk mengestimasi waktu yang diharapkan yang mengandung unsure probabilitas
dapat digunakan suatu teknik yang disebut multiple-estimate approach.
Pendekatan ini menggunakan 3 waktu yang dipakai dimasing-masing kegiatan, yaitu
:
a= waktu optimis
(most optimist time) yaitu waktu yang
paliing cepat dilakukan
b=waktu pesimis
(most pessimistic time) yaitu waktu yang paling lama dilakukan
m=waktu
tengah-tengah (most likely time) yaitu waktu tengah-tengah yang dilakukan
Sumber : Arsip
Pribadi (Fotocopyan semester 6, APSI )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar