Kamis, 02 Januari 2014

TEKNIK PENJADUALAN PROYEK PERT


Untuk menentukan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan sistem, seorang analis sistem sering menggunakan suatu teknik kuantitatif yang disebut PERT (Program Evaluation and Review Technique).  PERT  digunaka pertama kali untuk merancang dan mengawasi pembuatan program peluru kendali Polaris yang melibatkan 250 kontraktor utama dan lebih dari 9000 subkontraktor. Pekerjaan yang besar ini supaya dapat diselesaikan tepatt waktu yang memerlukan koordinasi dan prosedur kerja yang baik meliputi :
-Kapan proyek tersebut selesai
-Bagaimana urutan pekerjaan untuk tiap bagian, kapan mulainya dan kapan selesai.
-Pekerjaan mana sajakah yang merupakan waktu terlama untuk selesainya proyek tersebut (jalur ini disebut jalur kritis)
-Pekerjaan mana sajakah yang dapat ditunda dan berapa lamakah waktu maksimum penundaan dijalankan
-Pekerjaan manakah yang mendapat perhatian khusus.

Didalam teknik penjadualan pert terdapat beberapa teknik yang dipakai yaitu:
a.Diagram Jaringan
Bila akan menggunakan PERT, dua buah informasi diperlukan untuk masing-masing pekerjaan, yaitu urutan dari kegiatan masing-masing pekerjaan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing pekerjaan itu. Urutan pekerjaan dapat digambarkan dalam bentuk diagram jaringan (network diagram) atau disebut juga diagram panah (arrow diagram). 

Di diagram jaringan dapat digunakan symbol-simbol sebagai berikut :
-Panah (arrow) yang digunakan untuk mewakili suatu kegiatan (activity)
-Simpul (node) yang digunakan untuk mewakili suatu kejadian (event)

b.Jalur Kritis
Aplikasi dari teknik PERT ini adalah untuk menghitung waktu penyelesaian dari suatu proyek. Waktu penyelesaian ini dapat dihitung dari masing-masing jalur (path) dari kegiatan-kegiatan disuatu jaringan. Suatu jalur (path)dapat didefinisikan sebagai suatu urutan dari kegiatan yang berhubungan didalam proyek.

c.Algoritma Untuk Jalur Kritis
Jalur kritis ini memang dapat ditentukan dengan cara menghitung waktu penyelesaian untuk tiap-tiap jalur. Akan tetapi untuk proyek besar memerlukan ratusan bahkan ribuan kegiatan, cara oenentuan ini kurang mengena. Penentuan jalur kritis  untuk kegiatan yang banyak akan lebih mengena bila digunakan cara algoritma sistematis. Algoritma ini menentukan jalur kritis dilakukan dengan menghitung waktu mulai tercepat (earliest start time) (ES) dan latest finish time (LF) ini kemudian dapat dituliskan di simpul kejadian yang dapat dikembangkan.

Waktu tercepat (ES) menunjukkan kapan suatu kegiatan tercepat dapat mulai dilakukan. Waktu selesai terlama (EF) menunjukkan kapan suatu kegiatan paling lama dapat diselesaikan.

d.Slack
Slack atau Float menunjukkan waktu suatu kegiatan yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi total waktu penyelesaian dari seluruh proyek. Untuk menghitung besarnya slack masih diperlukan dua buah waktu lainnya yang berhubungan dengan masing-masing kegiatan, yaitu waktu mulai terlama (latest start time) dan waktu selesai tercepat (earliest finish time). 

Waktu mulai terlama (LS) adalah kapan paling lama suatu kegiatan dapat dimulai dan waktu selesai tercepat (EF) menunjukkan kapan suatu kegiatan paling cepat dapat diselesaikan. LS dapat dihitung dari LF dikurangi dengan waktu kegiatannya dan EF dapat dihitung dari ES ditambah dengan waktu kegiatannya. Dengan demikian setelah ES,EF,LS dan LF dihitung maka slack atau float untuk masing-masing kegiatan dapat dihitung sebesar LS-ES  atau LF-EF.

e.Waktu Kegiatan Tidak Pasti
Secara realistis, waktu dari masing-masing kegiatan proyek sebenarnya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Waktu masing-masing kegiatan mengandung unsure ketidak-pastian Untuk mengestimasi waktu yang diharapkan yang mengandung unsure probabilitas dapat digunakan suatu teknik yang disebut multiple-estimate approach. Pendekatan ini menggunakan 3 waktu yang dipakai dimasing-masing kegiatan, yaitu :
a= waktu optimis (most optimist time)  yaitu waktu yang paliing cepat dilakukan
b=waktu pesimis (most pessimistic time) yaitu waktu yang paling lama dilakukan
m=waktu tengah-tengah (most likely time) yaitu waktu tengah-tengah yang dilakukan

Sumber : Arsip Pribadi (Fotocopyan semester 6, APSI )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar